JILBAB UNTUK MEYLAN
Oleh : Adenia ”Lina, mana adikmu? sudah siang nih. ” teriak papa dari ruang tamu. Lina masih mencari sepatunya di kolong meja sambil menyahut. ”Masih di kamar , Pa. ” jawabnya. ”Duh… mana tuh sepatu ya?” umpatnya. ”Cepat Lina. Nanti enggak enak sama Khungkhung dan Phopho.”teriak papa lagi. Lina tak menjawab dan langsung ke kamar adiknya. Setelah membuka kamar Meylan, Lina terkejut melihat adiknya di depan kaca sedang merapikan jilbab di kepalanya. ”Mey, kau gila? Kita mau ke rumah Khungkhung. Ini sincia, Mey. Kamu gak boleh pakai jilbab. Nanti phopho bingung!”katanya. “Aduh Ci, kalau aku tidak pakai jilbab nanti aku yang bingung. Aku enggak bisa jalan, Ci.” jawab Mey. ”Ini sinchia Mey. Sinchia!” kata Lina lagi mengingatkan. “Biar kita sudah muslim, kita harus menghormati keluarga besar kita. Khungkhung pasti enggak suka kalau kamu pakai jilbab itu.” kata Lina. ”Tapi Ci, aku mau pakai