Surat Terbuka untuk Kawan-Kawan Kecilku

Assalamualaikum Kawan-kawan kecilku.
Dulu, tatkala aku mengajar di sebuah SMP swasta di daerah jembatan lima aku sering menyebut murid-muridku dengan istilah " kawan-kawan kecilku". Sepertinya aku ingin memakai istilah itu lagi saat ini. Bukan kangen masa itu, tapi sepertinya lucu kalau aku memakai istilah itu lagi. Meskipun siswa-siswaku yang sekarang tentu saja tidak kecil-kecil. Jarak usia kami pun semakin nyata.
Kawan-kawan kecilku...
Aku yakin kalian pasti merasakan seperti yang aku rasakan saat ini. Rasa sedih dan kecewa yang menyelinap tanpa diundang di hati-hati kita. Hasil akhir perjungan kita yang terwujud dalam angka-angka itu cukup memilukan. Sebenarnya yang membuat pilu bukan pada angka-angka itu. Bukan pada pencapaian itu, tetapi lebih pada perasaan gagal yang aku rasa selama berproses bersama kalian dalam setahun.
Awalnya aku cukup bersemangat dengan angkatan kalian. Fortiner('14)....yang selalu aku bilang semoga jadi angkatan yang fortune...Kita pun berproses. Yah kalian tahu bagaimana proses yang kita lakukan.
Selama proses itu, aku banyak belajar pada kalian.
Mungkin beberapa di antara kalian ingat pernah merangkai kisah -kisah dalam proses itu.
Ingatkah ketika saya marah karena saya merasa sikap kalian yang keterlaluan tidak menghormati guru-guru pada sebuah kegiatan yang kebetulan ketuanya adalah saya? di situ saya beri kesempatan kalian keluarkan uneg-uneg kalian, tapi yang ada uneg-uneg kalian /protes kalian malah melukai hati guru-guru kalian.
Ingatkah salah satu dari kalian nyaris berdebat dengan saya lantaran kamu bilang nyontek itu wajar?
Ingatkah ketika di kelas kita ada yang menyalakan petasan dan satu kelas menyimpan ini rapat-rapat, hingga akhirnya saya tidak mau lagi berbicara pada kalian?Untung pada akhirnya masalah ini selesai ya?
Ingatkah kalian kelas kita terlibat kekerasan kecil dengan ofice boy sekolah?Ingatkah kalian saya terpaksa memotong rambut kalian tiga hari menjelang UN lantaran berkali-kali dingatkan kalian tidak gubris?Ingatkah salah satu dari kalian saat UN saja membuat saya malu lantaran meminjam baju pramuka, jaket, dan jam tangan  adik kelas dengan paksa? Ingatkah kalian sudah sukses mengelabui saya soal HP saat UN?Mengapa saya bilang mengelabui?( Kalau kalian jadi saya pasti kalian paham maksud saya). Plus betapa kagetnya kami para guru dengan pesta perpisahan "glamour" yang kalian ciptakan.
Semua itu menjejal di benak saya jika ingat angkatan ini. Seharusnya saya tidak kecewa. Toh kalian masih sangat muda. Mungkin pola pikir kita saja yang berseberangan. Hingga kita sulit untuk menyatukan.
Kawan-kawan kecilku...
Semua itu sudah lewat, sekarang waktunya kita untuk menerima dan menjalani yang ada di depan. Saya tidak layak khawatir yang berlebihan terhadap kalian. Karena jalan di depan, kalian yang memutuskan dan jalani. Semoga kalian sukses di masa depan, sebuah pesan singkat saya pada kalian " jangan pernah kecewakan ayah dan ibu kalian" Itu saja. Sukses ya, saya tunggu di alam sukses, kalau di alam sukses saya ke sana dan tidak ada kalian saya bisa sedih. Jadi please, sukses ya. kita di sana bareng-bareng

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perang Majas ( Metode Permainan dalam Pembelajaran)

Asal –Usul Nama Kue Cucur (Cerita Rakyat Betawi ),

KONJUNGSI TEMPORAL