DRAMA BELAJAR ITU INDAH


 Assalamualaikum Wr.Wb. 

Ini adalah drama produksi guru SMAN 7 yang kelima. Buat aku ini yang ke-4 kalinya saya tampil. Dengan segala keterbatasan kami pun memaksakan memainkan ini di pentas. Hasilnya lumaya bikin yang nonton sakit perut. Ini saya tampilkan naskahnya.


Judul : Belajar Itu Indah
Penulis skenario dan sutradara: Bu Ellya
Property : Ade
Pemain:
              1. Pak Sastra
              2. Bu Srumi
              3. Bu Hadisyah
              4. Bu Euis Rostati
              5. Bu Ida
              6. Bu Maulina
              7. Bu Alimah
              8. Bu Wati Apriani
              9. Pak Lubis
             10. Pak Inggit
             11. Bu Ade


Babak 1 :
Pentas menggambarkan kondisi ruang kelas XII IPA.  Pagi itu mereka menunggu kehadiran Bu Elya di jam pertama.
Ratu : Woy... sekarang jam Bu ellya kan?
Kevin: Iyalah.
Ratu : Kita bahas apa ya?
Kayis: Kemarin kan kita bahas paket A nomor satu sampai dua puluh lima. Sekarang berarti nomor 26.
Kevin: Oh, ok. Kita belajar aja dulu sebelum bu el datang....
Siswa-siswi: Ok deh, siapa takut?



Tiba-tiba di pintu masuk hadir Pak Sastra, guru fisika mereka. Wajah mereka seketika tegang. Pak Sastra adalah guru yang penuh disiplin. Siapa pun akan merasakan sensasi luar biasa tatkala spidol Pak Sastra siap mendarat di tangan mereka.
Siswa-siswi: Haahhh....!!! Kok Pak Sastra?
Nur Annisa: Pak, sekarang kan bukan jam Bapak, Bu El nya, mana Pak?
Pak Sastra: Selamat pagi anak-anak....
Siswa-siswi : Selamat pagi Pak. ..
Pak Sastra :  Saya tahu, sekarang harusnya jam pelajaran Bu Ellya. Tapi saya pinjam dua jam pelajaran Bu Ellya dan dua jam pelajaran saya  dua jam lagi. Jadi kamu belajar fisika hari ini 4 jam bersama saya.
Siswa-siswi: Hah? 4 jam?....



Siswa-siswi  merasa tegang.
Pak Sastra: Hari ini kita belajar tentang gelombang.
Via : Gelombang? Gelombang cinta  kali ye?
Pak Sastra : Teori gelombang masih berhubungan dengan matematika. Coba kamu Kayis selesaikan soal berikut ini: ½ + 1/3 =....
Kayis: Aduh Pak, berapa ya? Boleh pakai kalkulator Pak?
Pak Sstra : Iya, silakan.
Kayis:  2/5 Pak.
Pak Sastra : Masih salah. Kamu harus belajar lagi. Untuk latihan kamu silakan kerjakan 20 soal lagi ya.
Kayis: eh...iya iya deh Pak. (Kelas riuh)
Pak Sastra : Sekarang untuk soal selanjutnya. Berapa 7/8 + 9/4 ?...
Siswa-siswi menunduk.  Sementara Pak Sastra berkeliling siap menyodorkan spidolnya ke siswa. Suasana tegang.
Pak Sastra : Coba kamu selesaikan, Nona!
Lisya: Duh Pak. Bisa enggak ya? (maju perlahan penuh takut)
Tiba-tiba belum soal dikerjakan bel berbunyi.TEEETTT....
Lisya : Yes! Akhirnya bel jadi malaikat penyelamat....Ini Pak spidolnya saya balikin. (kelas riuh)
Pak Sastra : Kalian boleh istirahat, tapi nanti masih ada dua jam lagi pelajaran saya.
Siswa-siswi: ya....(bubar)



Babak 2:
Ujian berlangsung. Pengawas menyodorkan absen ke siswa
Kevin: Far, lo yang bener dong. Masa absen lo tulis hamba Allah?
Siswa-siswi : Hah? Hamba Allah?(Kelas riuh)
Kevin : Lo pikir ini amal jariah? Jangan main-main gak lulus baru tahu rasa loh!
Gifar: Ya, gue Cuma ikutin yang di depan aja.
Ujian berlangsung tertib.


Babak 3 :
Pemgumuman SNMPTN pun berlangsung. Siswa-siswi riuh melihat pengumuman tersebut!
Kayis : Ya Allah alhamdulillah aku lulus .
Kevin: Aku juga ITB...ITB....
Mereka berpelukan karena senangnya. Nur Annisa dan Sumayah berpelukan.
Nur Annisa: Alhamdulillah aku lulus SNMPTN. Gak sia-sia belajar tambahan sama Pak Sastra. Sekarang aku dapat Fisika di UNJ. Aku senang ya Allah.
Sumayah : Ya Allah aku senang. Tapi aku sedih juga...
Nur Annisa: Kenapa?
Sumayah : Itu artinya gue mesti pisah jauh ama pacar gue dong...
Siswa-siswi: Huhhh...kirain apa...
Gifar : Gak usah sedih, kan ada aku
Sumayah : Gak lah aku tetap setia...(menyanyi lagu setia by Fatin)









Panggung ditutup dengan menyanyikan lagu terima kasihku guruku..



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONJUNGSI TEMPORAL

Gambar
                                                      (gambar diambil dari google.com)  Konjungsi temporal adalah kata hubung yang berhubungan dengan waktu. Konjungsi temporal dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. konjungsi sederajat 2. konjungsi tidak sederajat A. Konjungsi Sederajat      Konjungsi sederajat merupakan konjungsi yang bersifat setara/sederajat. Umumnya konjungsi ini digunakan dalam kalimat majemuk setara. Konjungsi itu adalah : lalu, kemudian, sesudahnya, selanjutnya, sebelumnya. Contoh dalam kalimat : Agnes Monica mengadakan konser musik di Argentina kemudian syuting film terbarunya. Konjungsi sederajat tidak dapat ditulis di awal kalimat, ini yang membedakan konjungsi sederajat dengan konjungsi tidak sederajat. Perhatikan jika kita memaksakan konjungsi sederajat di awal kalimat ! Kemudia n, syuting film terbarunya, agnes Monica mengadakan konser musik di Argentina. Kalimat tersebut terasa janggal, kan? B. Konjungsi Tidak  Sederajat   
Baca selengkapnya

Perang Majas ( Metode Permainan dalam Pembelajaran)

Gambar
Belajar bahasa sangat menyenangkan. Itu kesan yang harus timbul tatkala siswa-siswi belajar bahasa. Entah bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa yang lainnya.Waktu mengajarkan tentang majas di kelas, saya menggunakan teknik bermain. Pada dasarnya belajar majas itu memang menyenangkan tapi kalau begitu-begitu saja kok ya rasanya kurang buatku. Gimana prosesnya? 1. kelas dibuat dalam kelompok. Setiap kelompok bisa terdiri dari 3-5 anggota. Setiap kelompok diberi nama negara-negara di dunia. 2. Setiap kelompok diminta menyusun beberapa kalimat majas. Kalimat bermajas ini dijadikan amunisi nantinya. 3. Secara bergantian setiap kelompok menyebutkan kalimat (amunisi) majas yang mereka buat lalu meminta kelompok negara tertentu untuk menjawab apa jenis majas yang dimaksud. Misalnya : kelompok Rusia mengatakan " Saya ke sekolah naik kuda" dan menembak kelompok Amerika. Lalu kelompok Amerika menjawab " majas metonimia". Jika jawaban benar kelompok Amerika yang pun
Baca selengkapnya

Asal –Usul Nama Kue Cucur (Cerita Rakyat Betawi ),

Gambar
                                                    gambar by google                                                  cerita by Ade Ganiarti  Sejak dahulu Tanah Betawi sudah ditinggali oleh orang-orang dari berbagai wilayah di dunia. Jangan heran, di Betawi ada orang Cina, orang Jawa, orang Sumatera, orang Arab, orang Belanda, ataupun orang Keling. Mereka datang ke Betawi dan menetap membentuk kampung-kampung di wilayah Betawi. Berbagai suku dan bangsa itu saling berdampingan satu sama lainnya. Di salah satu kampung di Betawi itu, yaitu Kampung Senen, hiduplah sepasang suami istri yang hidup harmonis. Orang-orang di Kampung Senen melihat mereka sebagai pasangan yang setia. Sang suami bekerja sebagai pedagang di pasar. Sang istri selalu menemani suaminya tatkala berdagang. Mereka bukan orang Cina, tetapi kerja keras mereka seperti layaknya pedagang-pedagang cina yang saat itu juga berdagang di pasar. Pagi-pagi sekali mereka sudah pergi ke pasar. Mereka pulang saat h
Baca selengkapnya