Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

JILBAB UNTUK MEYLAN

Gambar
 Oleh : Adenia          ”Lina, mana adikmu? sudah siang nih. ” teriak papa dari ruang tamu. Lina masih mencari sepatunya di kolong meja sambil menyahut.          ”Masih di kamar , Pa. ” jawabnya.         ”Duh… mana tuh sepatu ya?” umpatnya.           ”Cepat Lina. Nanti enggak enak sama Khungkhung dan Phopho.”teriak papa lagi. Lina tak menjawab dan langsung ke kamar adiknya. Setelah membuka kamar Meylan, Lina terkejut melihat adiknya di depan kaca sedang merapikan jilbab di kepalanya.             ”Mey, kau gila? Kita mau ke rumah Khungkhung. Ini sincia, Mey. Kamu gak boleh pakai jilbab. Nanti phopho bingung!”katanya.           “Aduh Ci, kalau aku tidak pakai jilbab nanti aku yang bingung. Aku enggak bisa jalan, Ci.” jawab Mey.          ”Ini sinchia Mey. Sinchia!” kata Lina lagi mengingatkan.         “Biar kita sudah muslim, kita harus menghormati keluarga besar kita. Khungkhung pasti enggak suka kalau kamu pakai jilbab itu.” kata Lina.        ”Tapi Ci, aku mau pakai

Pemanjatan Terakhir

Gambar
  oleh: Ade Ganiarti  Kuseka air mataku dengan ujung jilbabku. Kupandangi bayi mungilku yang terbaring lemah dengan selang-selang itu. Kalau ditanya bagaimana perasaanku hari ini aku tak mampu lagi mengungkapkan perasaanku saat ini. Baru saja dua bulan lalu aku merasakan kebahagiaan akan kehadirannya yang mengisi hari-hariku. Dua bulan yang menyentuh setelah lama aku nantikan kehadirannya. Masih teringat tangan mungilnya yang menyentuh wajahku. Tubuh mungilnya yang memaksaku memperlakukannya dengan lembut padahal aku bukanlah orang yang lembut. Mas Arif, suamiku berusaha untuk menenangkan jiwaku. Mas Arif begitu sabar dan pengertian. Sampai hari ini pun aku tak habis pikir mengapa dia bersedia menikahiku. Aku hanya bisa membisu tanpa kata karena begitu terkesima melihat ketulusan hatinya saat melamarku. Dia bisa menerimaku, meski dia tahu benar siapa aku. Sebagai orang yang tak punya pilihan, aku menerima lamarannya. Aku sangat bersyukur dengan anugerah itu, dan sebagai tanda rasa sy